APBD Kota Bengkulu Terancam Defisit Ratusan Miliar

AG.ID – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bengkulu, 2023, terancam mengalami defisit yang cukup parah.

Hal ini dilihat dengan rendahnya capaian Pendapatan Daerah yang baru Rp 68 miliar, sedangkan Pemkot menetapkan target hingga Rp 330 miliar.

Anggota DPRD Kota Bengkulu Ariyono Gumay mengatakan kepada BE, Minggu (6/8), hal yang sempat dikhawatirkan dewan saat penyusunan APBD 2023 lalu tampaknya bakal terjadi.

Sebab, dewan sempat menolak peningkatan target tersebut karena tidak melalui perencanaan dan pertimbangan yang matang dilakukan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

“Kita pesimis target Rp 330 miliar itu akan tercapai, menginggat sudah masuk bulan Agustus baru terealisasi 30 persen atau 68 miliar,” ujar Ariyono, Minggu (6/8/2023).

Jika berkaca pada capaian PAD 2022, maksimal pemkot hanya mencapai Rp 200 miliar. Bahkan ditahun sebelumnya kurang dari Rp 200 miliar.

“Artinya, jika kita lihat grafik tahun lalu dan sebelumnya capaian maksimal 200 miliar sekian. Nah, kalau tahun ini sudah dinaikkan 330 miliar, ada kemungkinan defisit kurang lebih Rp 120 miliar sekian,” jelas politisi PPP ini.

Dampak dari defisit ini terlihat pada saat melakukan pembahasan APBD perubahan 2023 mendatang, karena akan berdampak pada banyaknya program yang harus dikurangi atau bahkan terancam tak bisa terbayarkan.

Menurut Ariyono, secara aturan untuk program yang sudah dijanjikan atau bahkan sudah diterbitkan Dokumen Pengunaan Anggaran (DPA) maka harus dilaksanakan.

Kalaupun tidak dilaksanakan maka kewajiban Pemda menjadi utang. Jika terjadi utang maka menunjukkan adanya indikasi kelalaian ditingkat TAPD.

“Diperubahan APBD kita harus mengevaluasi dan restrukturisasi anggaran termasuk menetapkan mana kegiatan yang harus didahulukan dan mana kegiatan yang harus kita pangkas,” tandasnya.

Meski ancaman defisit ini belum dapat dipastikan, namun pihaknya menunggu upaya dan terobosan dari pemkot untuk mengejar perolehan PAD dari segala sektor yang ditetapkan. Dengan harapan defisit ini tidak benar-benar terjadi. (*)

Leave a reply